Selasa, 30 November 2010

Rindu Dendam

bukan memasung
rindu memelukku
seperti matahari yang menghangati
seperti malam yang bersetubuh dengannya
rindu, rindu dendam
selalu menoreh luka
yang tak mau sembuh
membungkam mulut
menahan jerit
menambah jerih
di dada
rindu, rindu dendam
pada detik dan setiap porinya
meracun darah di aliran nadi
tak mau hilang
tak akan terbuang
tetap berkubang
di dada
rindu, rindu dendam
merengkuh di relung malam
menggila di peluk hujan
menguntaiku di jalinan hari
: ku tak mau bernafas tanpamu

Tidak ada komentar: