Senin, 13 Desember 2010

walau tak indah di matamu

Walau tak indah di matamu,
Itulah caraku menyayangimu,
Hingga kelak kau akan tahu,
Betapa besar cinta di hatiku.

Walau membuatmu sakit,
Itulah caraku agar kau bangkit,
Karena aku inginkan yang terbaik,
Bagimu sang penghuni lubuk hati.

Lihatlah awan putih di sana,
Menghias angkasa dengan ketulusannya,
Meski tak ada ucapan terima kasih,
Dia akan selalu membiaskan sinar kasih.

Suatu hari nanti,
Kau akan membenarkanku,
Dan semua yang anggap kejam,
Adalah keindahan yang terpendam.


andai..kopi dan rokok

Jauh kau berada......
Jauh kau terpisah...
Jauh kau merlakan...
Dan jauh kau meninggalkan hak juga wajibmu...

Tak terhitung waktumu 
Tak terhitung lelah di raga jiwamu
Tak terhitung rindu merajam hatimu
Tak terukur air mata menggenangi harapanmu..

1 hari ..2 hari..hingga batas tanpa kau tahu....
1 dolar 2 dolar hingga tak terhitung jerih payahmu..
Untuk siapa....???ya..untuk sang harapanmu
Untuk apa......???ya..untuk sang masa depanmu

Kau yang d negeri sana....
Jangan lagi kau menunduk karena kau layak bangga..
Jangan pula kau malu karena ta banyak yg bisa sepertimu
jangan pula terdiam karena seisi negeri bahkan dunia tengah simpati padamu

Kau yg di negeri sana....
Sisakan air mata untuk kau curahkan ktk bahagiamu datang
Sisakan senyum untuk ketika harapmu tertunaikan
Sisakan Tawa buat cinta yg kelak kembali ada

Kau yang di negeri sana...
Bungkus dan kemaslah asa juga cita di dalam hati Nuranimu...
Lalu keluarkan kelak jika engkau telah berada di puncak dimensimu
Niscahya tak akan ada lagi yg meremehkan juga merendahkanmu....

Kau yang di negeri sana....
Tetaplah jadi ikan hidup yg berada di lautan..........

aku malam ini

........ yang mengendap....
Sudah lama ingin lepas dari kenyataan yang harus diterima
Tetes airmata dipaksa berenti karena sadar ta lg ada arti
Walau didalam sini tangis itu berlanjut
Kediaman yang kucipta membekukan hati dan pikiran
Dan semangat hidup seakan larut haribaan
Kecewa itu semakin melebar dalam semua diri
Sampai batas kaki semua tersakiti
Kebingungan hati mencari pelarian di antara indahnya mimpi
Wajah indah dari masa lalu ikut menambah beban dalam langkah
Lelah menunggu semuanya berubah
Hati ini sudah tak sanggup untuk berbicara lagi
Ingin berteriak sekerasnya ingin .....
Tak ada lagi senyum didalam sini
Yang ada hanya rasa ketidak percayaanmu  dan putus asaku

biru

Biru…
Wajahmu…
Senyummu…
Harummu…
Setenang nyamannya hatiku…

Biru…
Ciptakan kesan dalam jiwa
Setiap kali ku melihatmu
Berbinar mataku menyambutmu
Kukecap setiap jejak kehadiranmu dalam benakku

Biru…
Kubiarkan merasuk dalam kalbu
Biar kuresapi maknamu
Biar engkau tinggal sejenak di dalamnya
Keindahan itu hanya untukku
Biru…
Syukurku padaTuhanku atas ilham penciptaanmu
Terima kasih telah mau hadir
Mewarnai kehidupanku, hingga nanti....

Tisyu

Tak bisa lagi aku merangkai kata indah....
Tak bisa lagi Aku berucap fatwa perkasa..
Tak mampu lagi aku menuai cerita...
Tak mampu lagi aku berpicara.........

Apa pedulimu tentang semua ucapanku....
Sedang airmatakupun tiada arti bagimu....
Apa simpatimu akan jerit piluh rinduku...
Sedang engkau kian asik dengan duniamu....

Tak kan lagi aku bertanya di mana kau letakan aku saat itu
Ketika kau umbar tawa dengan sekelilingmu
Tak akan aku katakan bagaimana perasaanku ketika melihat itu
Karena sesungguhnya engkau telah tahu..

Akupun tak akan bertanya apa kau sengaja dengan itu semua...
Apalah arti dari rasa juga petuah ini
Apalah arti tiap tetesan air mata ini
Apalah arti saanjung puji juga rayu raga juga mulut ini

Air mata itu telah mengering hingga ke dasarnya...
Hati ini ta lebih penting dari sekitarmu
Rindu inipun ta ubahnya bualan atau candaan di matmu
Cinta ini ta ubahnya Tisyu penyeka keringatmu

Kali ini

Pendar-pendar kasih itu memudar
Entah oleh apa , seolah tak tampak.. Tapi terasa ….
Kemarin terasa sesak oleh untaikan semua bahagia
Warna pelangi juga kental bermakna
Apa kasih hanya di batas bahasa
Atau cinta hanya hangat pelukan dan kerinduan
Hari ini dadaku sesak oleh tindihan rasa
Aku kurang dan aku lebih
Hanya itu yang dapat kuberikan
Celoteh riang bagai bunyi bising
Rindu mereka hanya selintas sepi
Ingin di tepis tapi kokoh menyatu
Aku ingin pergi jika saja dapat kulepas kebisingan itu
Tapi bising itu adalah jiwaku
Aku mencintai harimu
Aku mencintai malam pagi juga siangmu
Aku mencinta sedih,sakit,marah,juga jelekmu
Aku menyayangi keindahanmu
Tapi mengapa tak bisa kau bawa juga hariku dan indahku.
Akankah sampai meskipun penuh biru lebam
Aku mencintai semua isi hatimu
Mohon jgn pergi jangan pergi sampai aku mengerti …….


malaikat tak terdekap

Kemabali aku ini teringat akan tangismu 4 tahun lalu...
Kembali terasa lembut jemarimu....
kembali terngiang tawa yg mash lugu..
Kembali dan kembali rasa itu menyiksaku...

Seperti apa kamu sekarang hai malaikat kecilku..
Sudah bisa meraih bintangkah???
Atau sudah bisa kau Tuntun renta pendahulumu
Sungguh aku berdosa padamu....

Aku telah siakan waktu balitamu demi kepingan semu
Aku mendustakan Rinduku demi yg aku sendiri g tahu
Entah apa tanyamu jika kelak besarmu nanti
Entah seperti Apa marahmu ketika kau sadr nanti...

Hai...malaikat kecilku.....
Aku sangt sangat ingin membelai wajahmu....
Aku sangat ingin mendengar tangisan balitamu...
Aku ingin dan ingin tapi tidak dalam jauh seperti ini...

Hai....malaikat kecilku...
Maaf kan aku yang mash saja jauh dari pelukanmu
Maafkan aku juga dia yg masih tega mengkesampingkanmu
Maafkan q yg lebih memilih bahagiakan masa depanmu di banding skrgmu

kelak kau kan tahu seperti apa niatku akan masa depanmu
Tidurlah walau ta ku dekap kamu dengan sayapku
Mimpilah walau ta kau minum susu dari teteku
Dan bangunlah walau ta ku bangunkamu dengan belaian tanganku..

Jadilah si perkasa yg ta layu akan terpaan uji d hidupmu
Besarlah walau kau ta sama denga sebayamu
Tersenyumlah karena kau telah dewasa d usiamu...
Malaikat kecilku..sungguh aku mencintaimu.......