Selasa, 30 November 2010

cinta V.ia

satu hal lagi yang kupelajari dari peristiwa cinta V.Ia (Rita afia)dan pembenarannya selain persimpangan adalah hakekat sebuah cinta dan masalah tentang suatu keadaan. perlu disadari bahwa cinta itu butuh pengorbanan dan cinta adalah soal memberi bukan menuntut. tatkala kita memperhitungan untung rugi sebuah cinta maka yang muncul adalah sebuah masalah hasil ego, produk manipulasi otak.
saat cinta menghantam cadas ketidak an maka rasanya hati ini hancur berkeping keping, cinta bertepuk sebelah tangan membuahkan guratan guratan kepedihan pada setiap lekuk hati serta sayatannya membuat ngilu hingga jiwapun mengharu biru.
kamus besar bahasa cinta memberi istilah untuk keadaan ini adalah sakit hati.
sebelumnya mari kita mundur sejenak, hal ini perlu sebagai perenungan dan dialog 2 diri pribadi antara aku dan hati nurani, kalau kita tengok asal muasalnya sakit hati ini timbul karena ego kita menstimulus otak untuk menyimpulkan keadaan seperti ini sebagai masalah. tentu kesimpulan ini bukan hasil khayalan tapi hasil pembelajaran pikiran bawah sadar atas pengetahuan yang keliru atau lingkungan yang salah, bahkan sebagai kesimpulan wajar sebuah sejarah.
Sebab manusia kebanyakan apabila keinginnannya, angan angannya, atau harapannya tak terpuaskan maka dikatakanlah sebuah masalah sebagai pelarian bahkan pencarian kambing hitam atas keadaan yang dialami. Maka apabila kita tengok jauh ke dalam hati nurani, saat kita haturkan sebuah cinta untuk seseorang kemudian orang itu tidak membalas sesuai keinginan kita, maka disitulah sebenarnya ketulusan cinta kita dipertanyakan. sebab bila kita benar benar mencintainya, sungguh tuk mempersembahkan cinta suci, maka saat keadaan ini terjadi kita akan dengan ikhlas menerimanya. Karena cinta bukan perhitungan untung rugi atau perbuatan yang harus dibalas seperti upeti. mencintai dan dicintai adalah hak pribadi masing masing orang.
tanyakanlah kembali pada diri, apakah aku mencintainya? apakah aku benar benar mencintainya? jika masih ada rasa nyeri dihati dan sesak di dada maka bisa dipastikan itu bukanlah cinta tapi ego serta nafsu tuk hanya sekedar ingin memiliki.
Kemudian akhirnya disadari ini bukanlah masalah tapi hanyalah suatu KEADAAN yang harus dilewati, maka yang ada bukanlah sakit hati melainkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan sebagai pembelajaran hati untuk menjadi lebih baik. konon di dimensi yang fana ini tak ada yang kekal dan abadi, bahkan jika harapan kita saat itu terpenuhi pun suatu saat nanti pasti akan diambil dari kita, sebab kita tidak pernah memiliki, semuanya akan kembali kepada asalnya kepada keadaan sebelum penciptaan. sehingga perlu disadari kembali semuanya adalah hanya KEADAAN yang harus dilewati.
terima kasih kepada sang bidadari yang telah berperan indah dalam pentas megah cintaku, terima kasih telah membuatku menjadi pribadi yang berusaha lebih memahami diri sendiri dan menerima segala KEADAAN yang terjadi, sebab aku mencintaimu setulus hati.

Tidak ada komentar: