Kamis, 09 Desember 2010

Dusta terindah ciptaanmu

Aku letih,
dengan semua dalih,
yang kau ucap dengan fasih,
meyakinkan kasihmu yang putih,
padaku yang tak bisa memilih,
hingga membuatku tersisih,
tertampar kepalsuan terbersih.

Aku penat,
menyaksikan segala siasat,
yang kau tebar penuh muslihat,
kau perankan tanpa ada cacat,
hingga terlihat bagaikan malaikat,
di balik niatmu yang berkarat,
menabur kebohongan terhebat.

Aku lelah,
menahan semua resah,
karena hatimu telah terbelah,
melemparkanku bagai sampah,
hingga kuakui aku telah kalah,
dan menahan rasa yang berdarah,
terlukai tajamnya dusta terindah.

ajari aku membenci

Ajari aku membenci,
pada semua rasa benciku,
sebab takkan ada keindahan,
kala masih ada kebencian di hati.

Ajari aku mencela,
pada segumpal kesombonganku,
karena aku tak dapat melihat,
betapa lemahnya diri ini.

Ajari aku menertawakan,
pada diriku yang amat lucu,
bagai badut berbalut bantal,
menjadi tabir kemunafikan,

Ajari aku menghina,
pada diriku yang amat hina,
karena di hadapan keagunganNya,
tak mungkin kubusungkan dada.

Ajari aku mmerendahkan,
pada diriku yang amat rendah,
walau anganku melayang tinggi,
kelak juga akan menjadi tanah.

Ajari aku,
tentang hidup dan kehidupan,
agar aku menjadi hambaNya,
bukan hanya patung berjalan.

kebumikan aku di Hatimu

Kebumikan namaku di hatimu,
pastikan hanya ada satu pusara di sana,
untuk kau ziarahi dalam tiap helaan nafasmu,
dan kau taburi dengan bunga cinta setiap waktu.

 
Seandainya kau ingin merangkai beberapa aksara,
untuk kau rentangkan menjadi sebuah nama,
yang akan kau baca di kala sedih dan gembira,
yakinlah tak akan ada nama indah selain namaku.


Sepertinya tak ada lagi yang perlu kau ingat,
akan segala hal tentang corak dan bias warnaku,
karena seinchipun aku tak pernah berjarak darimu,
dan melupakanku hanya terjadi dalam amnesiamu.


Kebumikan namaku di hatimu,
jadikan seakan aku anggota badanmu sendiri,
karena ketika ada yang mencoba menyakitimu,
akulah yang pertama kali merasakan perihnya.