Imam sang "Pelac@@"
Ia perempuan cantik
Kembang wangi para lelaki
Setiap hari mereka menciumi
Menggumuli najis tanpa henti
Ia perempuan harum
Menyusuri malam dalam remang
Menyebar nikmat berbungkus laknat
Sambil menghitung-hitung dalam luka
Ia perempuan dalam kembara sepi
Mengumpulkan luka-luka pribadi
Dalam bayang-bayang misteri
Hidup yang tidak pasti
Ketika datang TERANG
Singgahi undangan sang farisi
Yang selalu meludahi dengan dengki
Ia tak perduli karena ada hati
Buli-buli pualam berisi minyak wangi
Ia tumpahkan pada Kaki
Menciumi SANG KAKI
Air matanya mengalir membasahi
Rambutnya terurai menyekaNya
Tidak ada IMAN yang memahami
Sang IMAM pun mengampuni
Perempuan itu lahir kembali
Luka telah mekar jadi bunga
Sepi telah mencair jadi cinta
Segala yang tak terduga terjelma
Ia pergi dengan suka cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar