Sabtu, 27 November 2010

Imam sang "Pelac@@"

Ia perempuan cantik

Kembang wangi para lelaki

Setiap hari mereka menciumi

Menggumuli najis tanpa henti


Ia perempuan harum

Menyusuri malam dalam remang

Menyebar nikmat berbungkus laknat

Sambil menghitung-hitung dalam luka


Ia perempuan dalam kembara sepi

Mengumpulkan luka-luka pribadi

Dalam bayang-bayang misteri

Hidup yang tidak pasti


Ketika datang TERANG

Singgahi undangan sang farisi

Yang selalu meludahi dengan dengki

Ia tak perduli karena ada hati

Buli-buli pualam berisi minyak wangi

Ia tumpahkan pada Kaki

Menciumi SANG KAKI 

Air matanya mengalir membasahi

Rambutnya terurai menyekaNya

Tidak ada IMAN yang memahami

Sang IMAM pun mengampuni

 

Perempuan itu lahir kembali

Luka telah mekar jadi bunga

Sepi telah mencair jadi cinta

Segala yang tak terduga terjelma

Ia pergi dengan suka cita.

Tidak ada komentar: