Sabtu, 04 Desember 2010

catatan....di lautan nikmat

Tentunya nikmat Allah SWT lah yang disebutkan dalam sajak ini. Nikmat Allah itu sangat luas tentunya, rangenya dari nikmat yang dapat diraba dan dilihat maupun nikmat yang hanya dapat dirasa. Dalam bahasa akuntansi nikmat itu cangkupannya dari tangible sampai intangible, dimana kedua-duanya harus dicatat di sisi Aktiva atau bagian Asset lebih lengkapnya, oleh setiap insan manusia.... Seperti halnya asset, nikmat itu bisa didebet alias bertambah ataupun dikredit yang artinya dikurangi. Dan aku percaya bahwa hanya Yang Maha Adil yang mempunyai hak preogratif untuk mendebet ataupun mengkreditkan nikmat.
Selama ini kadang kita terjebak pada pengejawantahan nikmat dalam bentuk yang tangible, sekedar rejeki, sekedar harta, sekedar kedudukan, sekedar kepintaran, kesehatan, dan materi. Padahal kalau kita sedikit meluangkan waktu untuk merenung, setiap tarikan nafas kita adalah nikmat Allah SWT. Bahkan masalah yang sedang kita hadapipun adalah salah satu bentuk nikmatNya kepada cucu Adam ini. Bahwa setiap cobaan dan ujian adalah nikmat dicintai Nya, karena setiap cobaan dan ujian adalah bukti cinta Ilallahi kepada umatNya. Maka sudah semestinya kita bersyukur atas setiap ujian Allah.
Bahwa saat inipun kita sedang berada dibiduk kita, berlayar dilautan nikmat tanpa batas...tanpa ujung. Lautan nikmat yang siap untuk diteguk sebanyak-banyaknya, tergantung apakah kita insani mau menjadikan nikmat ini sebagai karunia yang layak di syukuri atau kita ingkari.

Tidak ada komentar: